Sekolah Bukan Tempat Melepas Tanggung Jawab

children-471482_1280

“Saya kan sudah menyekolahkan anak saya, jadi saya sudah mendidiknya dong”. Begitu kurang lebih petikan kalimat yang sering terdengar, mengawali tulisan saya atas keresahan yang semakin menjadi di masyarakat. Apalagi menjelang pergantian tahun ajaran baru di sekolah. Ya, ini masalah pendidikan anak-anak yang makin tak karuan, pada siapa sebenarnya ia dibebankan. Berbagai kasus bermunculan, orang tua menyalahkan guru di sekolah, guru juga menyalahkan orang tua atas pendidikan anak di rumah.

Ada baiknya kita renungkan kembali bahwa tugas mendidik anak menjadi tugas utama yang dititipkan Sang Pencipta kepada orang tua, bersamaan dengan hadirnya titipan tersebut dalam kehidupan orang tuanya.

Seiring berjalannya waktu, memang ada hal yang sekiranya tidak bisa dilakukan orang tua dalam mendidik anak di rumah. Kemudian, hadirlah sekolah untuk membantu orang tua menutupi kekurangan orang tua dalam mendidik. Tidak sepenuhnya terbagi-bagi tugasnya, karena bicara pendidikan tentunya banyak part-part kecil yang menjadi bagian besar dan utuh didalamya. Orang tua memegang peranan penuh dalam rangka mendidik dan memberikan kontrol pendidikan bagi anaknya.

Sebelum jauh membicarakan pendidikan sekolah, orang tua musti sadar bahwa pendidikan seutuhnya berada di rumah bersama keluarga. Orang tua menjadi guru, rekan, sumber belajar sampai teladan yang akan selalu dipelajari baik-baik oleh anaknya. Sehingga hasil pendidikan anak akan tergantung kepada bagaimana kepala keluarga dan orang tua membuat lingkungan keluarga menjadi tempat belajar yang ramah bagi anak.

Anak memiliki hak penuh mendapatkan pendidikan dari orang tua. Dan kasih sayang orang tua kepada anak menjadi modal utama dalam menjalankan pola pendidikan dalam keluarga. Saat anak terlahir dengan keadaan tidak tahu apa-apa, maka semua hal yang dilaluinya adalah pendidikan yang akan menjadi bekal kehidupan saat ia dewasa.

Tentunya orang tua orang tua menjadi role model yang tidak terpisahkan dari pendidikan tersebut. Apa yang dilakukan orang tua menjadi bahan yang tidak terpisahkan dari apa yang akan dilakukan anak ketika dewasa, sehingga terkadang anak menjadi interpretasi dari orang tuanya.

Maka mari terus berbenah menjadi penentu pendidikan anak kita. Tak patut jika tanggung jawab itu dilepas begitu saja kepada sekolah tanpa ada kontrol dari orang tua. Karena sejatinya keluarga adalah pendidikan bagi anak.

Tinggalkan komentar